Udah kerja keras buat video YouTube kok penontonnya sedikit ya ? Walau sebenarnya udah berusaha sebisa mungkin supaya content yang dipilih adalah content yang kerap trending -- katakan saja prank.

 

Wafa Taftazani Country Strategic Partnerships Lead YouTube Indonesia menerangkan pada acara 'Samsung Galaxy A Series Creator Workshop II' Rabu (4/11/2020) jika semua kegiatan melihat youtube kembali kepada para penonton. Hingga, sangat penting buat kita untuk memahami apa yang dibutuhkan pengguna sekarang ini.

 

Nah, dengan demikian, yuk simak Panduan video YouTube agar banyak penontonnya:

 

1. Orisinal

"Jadi kanal atau video apa yang memenuhi keperluan? Yang pertama video yang diperuntukkan untuk YouTube, seperti ada vibe-nya sendiri 'oh iya ini buat YouTube', nampak orisinal, inspiring, dan mendidik. Cerita harus juga jelas," papar Wafa.

 

2. Balas komentar penonton

"Namun ada banyak hal utama lainnya contoh untuk balas komentar. Jika ada yang komentar jangan didiamkan saja, dibalas, atau jika menarik di-pin jadi dia  anak menrasa  bagian dari community itu," tambah Wafa.

 

3. Waktu minimum 4 menit

Disamping itu secara tehnis, sekurang-kurangnya buat content minimum dengan durasi 4 menit untuk menjaga engagement content dengan audience. Untuk berapa sering, yang lebih diperlukan adalah masalah konsistensi.

 

4. Maksimalkan judul, thumbnail dan fitur lain

Secara sistem, pemanfaatan title, thumbnail, fitur end-screen, dan fitur yang lain harus dioptimalkan untuk mempermudah penemuan kanal. Sekali penonton telah menyukai kanal kamu,maka  ada kecondongan mereka akan mengeklik video YouTube kamu yang lain.

 

5. Ingat tiga content penting

Nah selanjutnya, ada tipe-tipe content yang kurang lebih menjadi flow kita dalam membuat satu content adalah 3H.

 

Pertama ialah 'hub' yaitu tipe video yang secara konsisten umumnya sama namun berlainan tema contoh Deddy Corbuzier dengan podcastnya. Ke-2 adalah 'Always on' atau dikenali sebagai 'Help content' sebab menyediakan informasi yang kapan pun ditonton akan relevan.

 

"Ke-3 ada Tentpole atau aku biasanya mengatakan 'Hero content' terkait dengan peristiwa paling penting misalkan rilis produk baru atau rilis film heboh. Ini uploadnya tidak sering tetapi spike sebab dinanti-nantikan," terangnya.

 

Jika kamu bisa membuat 3 macam content ini secara baik itu merupakan hal yang luar biasa, tapi menjalani ke-2 -nya saja udah sangatlah baik.

 

"aku encourage kawan-kawan agar manfaatkan sejumlah fitur di YouTube misalkan create premiere, membuat QnA untuk live atau community. Juga bisa dibuat behind the scene-nya, stories buat kawan-kawan yang mau pengen membuat content yang lebih short," tutupnya.

 

Demikianlah bincang bincang dengan mbak Wafa Taftazani, semoga mitra algotech yang fokus pengen jadi content creator bisa sukses ya.